Parenting Anak - Berbicara bukan sekadar menyampaikan kata-kata. Dalam Islam, berbicara adalah cerminan akhlak dan adab. Anak-anak perlu dibimbing sejak dini agar tahu bagaimana berbicara dengan santun, sesuai dengan siapa yang mereka ajak bicara—baik itu orang tua, adik, kakak, teman sebaya, guru, atau orang yang lebih tua.
Berikut ini adalah klasifikasi adab berbicara anak Muslim, lengkap dengan dalil dan penjelasan yang bisa diterapkan di sekolah maupun di rumah.
1. 🧓 Adab Berbicara dengan Orang Tua
Prinsip: Lemah lembut, penuh hormat, tidak membentak, dan tidak menyela.
Dalil:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: ‘Wahai Rabbku, sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku di waktu kecil.’”
(QS. Al-Isra: 24)
Penjelasan:
Anak-anak perlu diajarkan untuk berbicara dengan suara pelan, tidak memotong pembicaraan, dan selalu menggunakan kata-kata sopan seperti “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih”. Bahkan jika orang tua keliru, anak tetap harus menyampaikan pendapat dengan adab.
2. 👶 Adab Berbicara dengan Adik
Prinsip: Lembut, membimbing, tidak merendahkan.
Dalil:
“Barang siapa tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Anak-anak yang lebih besar perlu dibimbing untuk menjadi teladan bagi adiknya. Mereka harus berbicara dengan sabar, tidak mengejek, dan menghindari kata-kata kasar. Ini juga melatih kepemimpinan dan kasih sayang.
3. 🧒 Adab Berbicara dengan Kakak
Prinsip: Menghormati, tidak membantah dengan kasar, dan mendengarkan.
Dalil:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya...”
(QS. Luqman: 14)
(Meskipun ayat ini tentang orang tua, prinsipnya bisa diperluas ke kakak sebagai figur yang lebih tua.)
Penjelasan:
Anak-anak perlu tahu bahwa kakak bukan hanya teman bermain, tapi juga orang yang harus dihormati. Berbicara dengan kakak harus tetap sopan, meskipun dalam suasana santai.
4. 🤝 Adab Berbicara dengan Teman Sebaya
Prinsip: Jujur, santun, tidak menyakiti, dan saling menghargai.
Dalil:
“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya disakiti.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Anak-anak perlu dibiasakan untuk berbicara dengan teman tanpa mengejek, membully, atau berkata kasar. Mereka juga harus belajar mendengarkan pendapat temannya dan menyelesaikan konflik dengan adab.
5. 🧓 Adab Berbicara dengan Teman yang Lebih Tua
Prinsip: Menghormati, tidak menyela, dan menggunakan bahasa yang sopan.
Dalil:
“Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan tidak menyayangi yang lebih muda.”
(HR. Ahmad)
Penjelasan:
Ketika berbicara dengan teman yang lebih tua, anak-anak harus tahu bahwa meskipun itu “teman”, tetap ada adab yang harus dijaga. Gunakan panggilan yang sopan dan hindari gaya bicara yang terlalu santai atau meremehkan.
6. 🕌 Adab Berbicara dengan Ustadz/Ustadzah atau Guru
Prinsip: Penuh hormat, tidak menyela, mendengarkan dengan baik, dan tidak membantah.
Dalil:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujadilah: 11)
Penjelasan:
Anak-anak perlu dibiasakan untuk berbicara dengan guru atau ustadz/ustadzah dengan adab tinggi. Gunakan panggilan yang tepat, dengarkan dengan perhatian, dan jangan berbicara sambil bermain atau bercanda.
✨ Penutup:
Adab berbicara adalah bagian dari pendidikan akhlak yang tidak bisa ditunda. Semakin dini anak-anak belajar berbicara dengan santun sesuai lawan bicaranya, semakin kuat karakter mereka terbentuk. Di sekolah Islam, adab bukan hanya pelajaran, tapi warisan.
Mari kita bimbing anak-anak kita agar lidah mereka menjadi sumber kebaikan, bukan sekadar alat bicara.