Anak Suka Membantu, Tapi Khawatir Dimanfaatkan? Yuk Lakukan Hal Ini

lakukan hal ini agar anak kita yang rajin agar tidak dimanfaatkan oleh anak-anaknya
Parenting Anak - 
Memiliki anak yang suka membantu adalah sebuah kebahagiaan. Namun, sebagai orang tua, kita juga khawatir jika kebaikan hatinya dimanfaatkan oleh orang lain. Mengajarkan anak untuk menetapkan batasan adalah keterampilan penting yang perlu diajarkan secara bertahap dan penuh kasih sayang. Tujuannya agar ia tetap mempertahankan sifat penolongnya, tetapi juga mampu melindungi dirinya sendiri.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

1. Ajarkan Konsep Batasan Diri (Boundaries)

Jelaskan kepada anak bahwa menolong orang lain itu perbuatan baik, tetapi ia juga memiliki hak untuk mengatakan "tidak". Gunakan analogi sederhana yang mudah ia pahami.

Contoh: "Kalau teman minta tolong bawakan tasnya yang sangat berat sampai punggungmu sakit, kamu boleh menolak. Menolak bukan berarti kamu jahat atau egois, tetapi karena kamu perlu menjaga dirimu sendiri."

2. Bedakan Antara Tulus Membantu dan Dimanfaatkan

Bantu anak mengenali perbedaan mendasar antara kedua situasi ini.

  • Tulus Membantu: Terjadi sesekali, didasari oleh ketulusan, bersifat timbal balik, dan tidak merugikan anak.

    • Contoh: Menolong teman mengambil buku yang jatuh atau menjelaskan PR yang sulit ia pahami.

  • Dimanfaatkan: Terjadi terus-menerus untuk hal yang sama, padahal orang tersebut mampu melakukannya sendiri. Situasi ini sering kali membuat anak merasa tidak nyaman atau bahkan dirugikan.

    • Contoh: Selalu diminta memberikan jawaban PR setiap hari atau membawakan tas teman setiap waktu.

Ajak anak berdiskusi dengan memberikan contoh kasus, lalu tanyakan, "Menurut Kakak, ini termasuk membantu atau dimanfaatkan?"

3. Latih Cara Menolak dengan Sopan

Menolak permintaan bisa terasa sulit, terutama bagi anak yang berhati lembut. Ajarkan ia beberapa kalimat penolakan yang sopan dan jelas.

Contoh kalimat yang bisa digunakan:

  • "Maaf, aku tidak bisa sekarang karena harus menyelesaikan tugasku."

  • "Aku tidak bisa membantumu untuk hal itu, tapi aku bisa menemanimu mengerjakannya bersama."

  • "Aku tidak bisa memberikan jawabannya, tapi bagaimana kalau kita cari jawabannya bersama di buku?"

4. Beri Apresiasi Saat Anak Berani Bersikap Tegas

Ketika anak bercerita bahwa ia berhasil menolak permintaan yang tidak wajar, berikan pujian. Apresiasi dari Anda akan menguatkan keyakinannya bahwa tindakan yang ia ambil sudah benar.

Contoh apresiasi: "Wah, hebat! Bunda bangga kamu sudah berani bilang tidak dan bisa menjaga dirimu sendiri."

5. Lakukan Latihan Bermain Peran (Role-Playing)

Ciptakan skenario di rumah di mana Anda berperan sebagai teman yang meminta bantuan, dan minta anak untuk berlatih menolak sesuai dengan cara yang telah diajarkan. Latihan ini akan membuatnya lebih percaya diri dan siap saat menghadapi situasi nyata di sekolah.

Membekali anak dengan pemahaman ini adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan sosial dan emosionalnya. Dengan begitu, ia dapat tumbuh menjadi pribadi yang berempati dan gemar menolong, sekaligus bijak dalam melindungi dirinya sendiri.

🕌 Jadwal Shalat

Banda Aceh
    hasanusimuhammad.com
    🔥 TERBAIK

    2 Postingan Pilihan

    dari hasanusimuhammad.com (acak tiap refresh)
    Promo Gunting Kuku
    Gunting Kuku 7 in 1
    GUNTING KUKU 7 in 1 HANYA RP. 10.000,-