Ajang Melatih Keberanian Si Kecil, Tapi Juga Ujian Legowo bagi Orang Tua - Di banyak sudut sekolah, taman bermain, dan panggung-panggung kecil di pusat perbelanjaan, kita sering melihat anak-anak tampil dalam berbagai perlombaan. Ada yang membaca puisi, menyanyi, menggambar, atau menjawab soal-soal cerdas cermat. Di balik sorotan lampu dan tepuk tangan, ada satu sosok yang tak kalah bersemangat: orang tua.
Banyak orang tua mendaftarkan anaknya dalam lomba dengan niat mulia: melatih keberanian, membiasakan anak tampil di depan umum, dan mengasah kemampuan yang telah dipelajari. Ini adalah langkah positif. Anak-anak belajar menghadapi tantangan, mengelola rasa gugup, dan mengekspresikan diri.
Namun, ada sisi lain dari fenomena ini yang perlu kita soroti. Semangat orang tua yang awalnya ingin mendukung, kadang berubah menjadi tekanan. Ketika anak tidak menang, atau tampil kurang maksimal, kekecewaan orang tua bisa muncul. Tak jarang, ekspresi kecewa itu langsung diarahkan kepada sang anak—dengan kata-kata yang menyakitkan, wajah yang masam, atau bahkan diam yang dingin.
Lomba Bukan Sekadar Panggung Anak, Tapi Cermin Kedewasaan Orang Tua
Mengikutsertakan anak dalam lomba seharusnya bukan hanya tentang hasil akhir. Lebih dari itu, ini adalah momen pembelajaran bersama. Anak belajar tampil, orang tua belajar menerima. Anak belajar berani, orang tua belajar legowo.
Sikap legowo dan profesional orang tua sangat menentukan bagaimana anak memaknai pengalaman lomba. Jika anak gagal tapi tetap dipeluk dan dipuji karena keberaniannya, ia akan tumbuh dengan rasa percaya diri. Sebaliknya, jika anak gagal lalu dimarahi atau dibandingkan, ia bisa merasa bahwa cinta orang tua bersyarat pada prestasi.
Mari Ubah Perspektif: Dari Menang-Menangan ke Tumbuh Bersama
Lomba bisa menjadi media yang indah untuk tumbuh bersama. Orang tua bisa belajar:
- Menyemangati tanpa menekan.
- Menghargai proses, bukan hanya hasil.
- Menjadi pendengar dan pelindung ketika anak kecewa.
- Menunjukkan bahwa kegagalan adalah bagian dari perjalanan.
Dan anak-anak pun akan belajar bahwa keberanian mereka dihargai, bahwa usaha mereka diakui, dan bahwa cinta orang tua tidak tergantung pada piala.