Ceritaci - Kalau ditanya apa yang bikin pusing mahasiswa baru ketika kuliah di Banda Aceh, jawabannya sering kali bukan cuma soal jurusan atau kampus, tapi… biaya tempat tinggal.
Serius, kos atau rumah sewa itu salah satu pengeluaran terbesar tiap tahun. Belum lagi mencari kos yang “beres”: lokasi dekat kampus, lingkungan aman, tetangga yang oke, dan harga masuk akal—itu nggak gampang.
Buat mahasiswa dari keluarga pas-pasan, atau yang ingin membantu orang tua dengan cara berhemat, mencari kos murah di Banda Aceh bisa jadi drama tersendiri. Nah, kabar baiknya, ada beberapa tempat tinggal gratis yang bisa jadi solusi. Saya ngomong begini bukan sekadar teori, tapi pengalaman pribadi.
Saya, Hasanusi Muhammad, pernah tinggal gratis di masjid selama enam tahun penuh ketika kuliah. Dari pengalaman itu, saya ingin berbagi tiga opsi tempat tinggal gratis yang bisa dipilih mahasiswa ketika kuliah di Banda Aceh.
1. Tinggal di Masjid
Ini pilihan pertama dan paling saya rekomendasikan—karena saya sendiri sudah membuktikannya. Selama enam tahun, saya hidup sebagai “anak masjid”.
Biasanya, masjid-masjid besar di Banda Aceh selalu punya kamar khusus marbot atau pengurus. Nah, mahasiswa bisa ikut mengabdi di masjid, misalnya jadi imam rawatib, bilal, mengajar TPA, atau sekadar membantu kebersihan dan aktivitas harian. Sebagai gantinya, masjid menyediakan tempat tinggal gratis bahkan beberapa masjid memberikan insentif, lho.
Keuntungannya jelas:
-
Tidak bayar kos sepeser pun.
-
Suasana religius, bikin hati lebih tenang.
-
Dekat dengan jamaah, kadang malah dapat “keluarga baru” yang peduli.
Tentu, tinggal di masjid ada konsekuensinya. Hidup harus lebih disiplin, siap dipanggil jamaah kapan saja, dan tidak bisa terlalu bebas. Tapi justru itulah nilai tambahnya. Jujur, banyak hal baik dalam hidup saya yang lahir dari kebiasaan dan lingkungan di masjid.
2. Asrama Kabupaten atau Kecamatan
Kalau kamu asli Aceh tapi kuliah di Banda Aceh, coba cek apakah kabupaten atau kecamatanmu punya asrama mahasiswa. Banyak daerah di Aceh menyediakan asrama khusus di Banda Aceh untuk warganya yang sedang kuliah.
Tinggal di asrama biasanya gratis atau hanya dikenai biaya kecil untuk iuran listrik/air. Asrama ini dikelola oleh pemerintah daerah atau ikatan mahasiswa kabupaten/kecamatan.
Keuntungannya:
-
Bisa kumpul dengan teman-teman satu daerah, jadi nggak merasa sendirian.
-
Ada banyak kegiatan sosial atau organisasi, cocok untuk melatih soft skill.
-
Biaya hidup jadi jauh lebih ringan.
Memang, tinggal di asrama berarti harus siap dengan aturan bersama, piket, atau kegiatan organisasi. Tapi kalau niatmu kuliah sambil hemat, asrama adalah pilihan tepat.
3. Dayah atau Pesantren
Pilihan terakhir adalah dayah atau pesantren modern di Banda Aceh. Beberapa dayah membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk tinggal di lingkungan mereka, dengan syarat ikut mengajar atau membantu aktivitas dayah.
Modelnya mirip dengan tinggal di masjid, tapi lebih intensif. Kamu bisa dapat tempat tinggal gratis, makan sehari-hari, sekaligus suasana keilmuan Islam yang kental.
Keuntungannya jelas:
-
Gratis tempat tinggal, kadang juga makan.
-
Lingkungan yang religius dan terjaga.
-
Bisa belajar agama lebih dalam sambil kuliah umum.
Memang ini bukan untuk semua orang, karena ritme hidup di dayah cukup padat. Tapi buat yang punya minat kuat di bidang agama, ini bisa jadi pengalaman berharga.
Penutup
Jadi, kalau kamu kuliah di Banda Aceh tapi bingung dengan biaya kos yang mahal, ada tiga alternatif tempat tinggal gratis:
Masjid.
Asrama kabupaten/kecamatan.
-
Dayah atau pesantren.
Saya sendiri sudah merasakan tinggal di masjid selama enam tahun, dan itu sangat membantu mengurangi beban biaya kuliah. Bahkan, banyak pengalaman hidup berharga yang tidak mungkin saya dapatkan kalau hanya tinggal di kos biasa.
Intinya, jangan patah semangat hanya karena biaya tempat tinggal. Selalu ada jalan kalau mau berusaha mencari dan beradaptasi. Tinggal di masjid, asrama, atau dayah bukan sekadar gratis, tapi juga bisa membuka peluang untuk belajar banyak hal di luar kampus.